Belum ke Mandalika?

Mandalika semakin Memikat.  Pernah dengar Mandalika?  Nah objek wisata Mandalika kini menjadi salah satu dari 10 destinasi unggulan Indonesia selain Bali loh.  Jadi… jangan sampai ketinggalan ya dari list traveling kamu.

Mandalika berada di Kecamatan Pujut di Lombok Tengah. Memiliki kekuatan pesona wisata yang kuat. Area yang disebut sebagai Kawasan Mandalika ini memiliki luas area mencapai 1035 Ha. Hingga kini terus menggeliat memperbaiki segala sektor ekonomi kreatif dan daya tarik pariwisatanya. Di perkuat lagi dengan dicanangkannya Mandalika menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Indonesia. Daya pikat pariwisata Mandalika terus meningkat dari waktu ke waktu.

 

Trus kemana aja?  Nah kalau waktumu gak panjang, tempat-tempat cantik ini bisa jadi rekomendasi kamu berkeliling Mandalika, yuk simak ya

Sunrise di Pantai Serenting dan Bukit Merese.  Pantai Serenting menjadi pilihan saya untuk menikmati sunrise di kawasan Mandalika. Karena dari atas bukit Merese, kita bisa menikmati detik-detik matahari hadir ke bumi. Pantai Serenting ini tidak terlalu panjang garis pantainya, dan arusnyapun tenang karena kedua sisinya dibatasi bukit, disisi kanan ada bukit Seger, sedangkan sebelah kiri ada bukit Merese.

Gelap, Head lamp langsung saya gunakan sesaat akan memulai pendakian ke bukit Merese. Berjalan perlahan sesekali menguap, kiranya tidur malam tadi belum cukup membayar lunas rasa kantuk. Santai dan perlahan langkah terus menyibak rerumputan bukit. Berhenti mengatur irama nafas, sambil sesekali menoleh ke sekeliling. Tampaknya sunrise pagi ini sedikit berawan. Namun tak mengurungkan niat saya untuk terus mendaki. Di kejauhan samar batu Tengkong (Jamur) sudah terlihat di tengah laut, ya batu ini kerap disebut batu Tengkong karena bentuknya seperti jamur kancing yang tumbuh di laut. Semburat jingga mulai muncul, mentari sedikit malu-malu untuk menampakkan wujudnya. Namun tak mengurangi keindahan pagi dari bukit Merese. Selamat pagi Mandalika, udara segar saya hirup dalam-dalam.

Batu Tengkong (batu Jamur kancing)

 

Bukit dan Pantai Seger.  Biarkan saja mentari terus naik berpindah, sayapun turut melintasi dari bukit Merese ke sebelahnya yaitu bukit Seger. Bak anak balita menemukan tempat bermain, tak sabar ingin segera tiba, saya berlari kecil menuju puncak bukit yang lebih tinggi lagi. Jam menunjukkan pukul 07.00 Wita, kini suasana sudah terang benderang, namun masih sejuk terasa. Dari puncak tertinggi bukit Seger saya bisa memandang liar ke segala penjuru pantai Seger. Pantai yang terletak di desa Sukedane, masih tampak sepi, betah deh berlama-lama disini. walau tanpa kamu #eaaa mulai baper 

Pantai Merese dari bukit seger

Savana hijau membentang, rerumputan ini bak permadani mirip seperti lapangan golf, hijau rapi membentang. Tiba-tiba saya ingin langsung merebahkan badan melepas penat di karpet hijau ini. Pantai Seger tampak dari kejauhan. Seluas mata memandang hanya garis pantai dan bukit. Di ujung bawah sana tampak gazebo. Jembatan bambu dan patung Putri Mandalika, legenda tentang putri Mandalika ini sangat kental di masyarakat Lombok, konon dahulu Putri Mandalika melompat dari atas bukit karena menghindari kejaran seorang pangeran yang hendak mempersuntingnya. Hingga dijadikanlah nama Mandalika sebagai kawasan terpadu wisata daerah ini. #kamu jangan kejer- kejeran disini ya awas kalau jatuh gak Ketjeh!! hahaha

 

Tanjung Aan dan Pantai Kuta.  Perjalanan hari ini berpindah dari satu pantai ke pantai lainnya. Jarak antar pantai tidaklah begitu jauh. Sebelah Utara dari pantai Seger kita bisa menemukan lagi wisata pantai Tanjung Aan. Banyak gazebo dan penjaja makanan di area ini. Pilihan saya duduk santai dulu sambil menikmati es kelapa muda melepas haus. Banyak kapal nelayan bersandar di tepiannya. Sayapun memilih naik ke atas bukit Tanjung Aan, tidak terlalu tinggi seperti bukit Seger, namun dari atas bukit ini tentu akan memberi sensasi berbeda, di kanan bukit kita bisa melihat pantai Kuta. Pantai di Tanjung Aan cukup tenang, dengan panjang garis pantai hanya 2 km, menjadikan pantai ini walau sama-sama berhadapan dengan Samudera Hindia tetap berombak tenang, karena diapit oleh dua Tanjung, hingga aman untuk bermain di lautnya. #lebih enjoy lagi kalau diapit bidadari yaa

Tanjung Aan

Pantai Kuta, pantai ini hanya berjarak 4 km dari pantai Tanjung Aan. Pantainya lebih panjang dari pantai Tanjung Aan yang hanya sepanjang 2km, rasanya tak lebih dari 7km panjangnya. Keunikan dari pantai Kuta ini adalah adanya seonggok batu di tengah laut, dahulu ada tumbuh pohon meranggas hingga kerap dijadikan spot berfoto di pantai Kuta, namun sekarang pohon itu sudah tidak ada. Hampir sama dengan suasana di pantai Tanjung Aan, apabila laut surut kita bisa berjalan hingga ke lokasi batu. Banyak pula gazebo pedagang yang berjualan makanan dan souvenir. #minum air kelapa disini enak banget gaess

 

Pantai Benjon.  Pantai ini tak seperti beberapa pantai sebelumnya yang kerap ramai oleh wisatawan bermain di pantai. Di pantainya banyak terhampar bebatuan besar hingga lebar, di satu sisi ada pecahan batuan berwarna merah. Hingga membuat kesan warna warni. Tekstur pasir sedikit kasar. Untuk yang gemar keheningan dan debur ombak disinilah tempat yang tepat, selain menikmati pantai juga menjadi spot terbaik untuk yang menyukai fotografi. Karena banyak karangnya, maka jarang yang bermain di air lautnya. #yang suka motret pake aneka filter pasti betah deh

Pantai Benjon

Sunset indah di Pantai Batu Payung.  Saya memilih Pantai Batu Payung untuk menikmati sunset hari ini. Pantai Batu payung menjadi primadona di beberapa tahun terakhir, apalagi bagi para pencinta fotografi. Bentuk batu karang yang menjulang tinggi, dengan kikisan aberasi ombak di bagian tengahnya memberi bentuk seperti payung yang berdiri kokoh di tengah laut.

Letaknya masih satu garis dengan pantai Tanjung Aan. Lokasinya sedikit tersembunyi di balik bukit, memerlukan kurang lebih 15 menit untuk tiba di lokasi Batu Payung. Apabila air laut sedang surut kita bisa berjalan melewati pasir pantai dan bebatuan. Pada saat air sedang pasang, kita bisa menyewa perahu menyeberang ke balik bukit.

Pantai Batu Payung

Rasa takjub seketika menyeruak saat menemukan lokasi Batu Payung, sekali lagi hanya kata indah yang bisa terungkap. Kemegahan seonggok batu ini begitu menghipnotis saya untuk terus menekan shutter. Perlahan mentari mulai turun keperaduannya, tontonan alam ini begitu cepat usai, gelap menyibak tabir terang. Kini semburat Jingga memancarkan akhir pesonanya. Selamat malam Mandalika.  #sesaat terlupa tentang kamu, eh lapar hahaha

 

 

Comments

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
      raiyani

      Sudah bagus dee, karena setelah dibresmikan KEK oleh pak Jokowi akaesnya tambah ok, Tanjung aan dekat dengan pantai kuta nya, dan ke pantai batu payung lebih ok sore karena air lebih surut jdi gak perlu pake perahu bisa jalan dari sisi pantai

    1. Post
      Author
    2. Post
      Author
    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
  1. Haryadi Yansyah | Omnduut

    Itu foto pertama, batunya mirip dengan Batu Gukhi yang ada di Pesisir Barat, Lampung. Sama-sama cakep, eh lebih cakep ini, karena yang motret profesional soalnya 😀 c

    Pingin menikmati sunset juga di situ. Tapi kapan? semoga ada kesempatannya nanti, amiiin.

    1. Post
      Author
    1. Post
      Author
    1. Post
      Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *