Hai, Pulau Pramuka sekarang KEREN Loh
Ajakan teman-teman untuk liburan akhir pekan di Kepulauan Seribu tak langsung saya iya-kan, karena cuaca belum lama ini terasa kurang bersahabat. Namun karena saya belum pernah ke pulau Pramuka, akhirnya saya memutuskan untuk join liburan akhir pekan di Pulau Pramuka, Yes !


Lepas melaut dari dermaga Pelabuhan Marina di gate 10. Speed boat putih nan cantik bermuatan lebih dari 15 orang, kata Mas Nanang sang nakhoda speed boad ini baru dibeli 2 bulan lalu, yup pantas masih sangat rapi dan terawat sekali. Di lantai satu ada ruangan berpendingin udara tapi saya lebih memilih duduk di lantai dua speed boat saja di kursi sebelah nakhoda, agar lebih leluasa memandang lautan, walau angin laut kencang menerpa. Karena dari sisi ini saya bebas mengabadikan teman-teman yang sedang melaju dengan jet ski. Keliatan seru ya. Tak sabar untuk tiba di Pulau Pramuka agar saya bisa turut juga bermain Jet Ski
Satu jam saja terhempas angin dan gelombang laut. Gapura bertulisan “Selamat datang di kabupaten Kepulauan Seribu” terlihat jelas. Speed boat melambat perlahan menuju dermaga di Pulau Pramuka. Langit cerah kapal-kapal kayu warna warni nelayan dan penumpang tampak bersandar rapi di dermaga.

Perjalanan menuju penginapan kami kurang lebih 400 m dari dermaga. Di sisi kanan jalan saya melihat arena bermain anak yang sangat cantik, rapi dan sangat tertata sesuai fungsi. Terfikir akan kembali lagi usai kami check In ke arena ini.
Matahari kini mulai teduh, saya sendiri berkeliling pulau Pramuka, kembali ke area dermaga, duduk santai disebuah ayunan teduh dan terasa sejuk. Saya merasakan nyaman berada disini, area bermain ini sangat bagus, saya jarang menemukan model begini apalagi jauh dari perkotaan. Sayup-sayup terdengar dari arah tepi pantai area bermain, gadis remaja dan anak-anak menghitung gerakan, satu … dua … tiga .. iya, waah anak-anak sedang latihan menari rupanya. Sayapun mengamati gerakan demi gerakan, kemudian berjalan perlahan berkeliling area. Dan barulah terbaca oleh saya bahwa saya berada di RPTRA Tanjung Elang Berseri yang diprakarsai oleh Astra International. Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang di bangun tahun 2016, dengan area seluas 1.300 m2. Uhm pantas ujar saya dalam hati. Lokasi ini sangat bagus, cantik dan dibangun dengan sungguh dan cermat. Penataan lokasi area permainan, ruang terbuka dan tertutup sebagai ruang serba guna dan perpustakaan sangat apik. Anak-anak warga pulau Pramuka tentu sangat bahagia dan bangga kampung mereka kini apik dan memiliki area bermain yang baik.
Rasa penasaran terus bergelayut, akhirnya saya berselancar di dunia internet, membaca tentang program-program CSR Astra ini, antara lain disampaikan bahwa RPTRA dibangun sebagai pengembangan berkesinambungan dari PT. Astra International dengan program Kampung Berseri yang dimulai pada bulan April 2015 di pulau Pramuka ini. Beberapa program telah dilaksanakan, antara lain: pembuatan hidroponik, lubang resapan biopori, komposter, dan biodigester. Tak hanya itu Astra membantu penanaman 10.000 mangrove & 3.000 terumbu karang di pulau Pramuka. Hal ini selaras dengan 4 pilar Program CSR PT. Astra International yaitu bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan dan Kewirausahaan.





Pantas saja Saya kerap bertemu beberapa titik penanaman dan budidaya manggrove. Seingat saya Manggrove adalah tanaman penting di pesisir pantai, tak hanya bagi kehidupan binatang laut seperti kerang, kepiting namun juga sebagai penahan aberasi pantai. Pulau ini terlihat bersih. Gerobak sampah bermotor mondar-mandir membawa dan mengangkut sampah di area pemukiman. Kali ini saya bangga banget berada disini. Akhirnya saya baru faham apa yang sedang saya saksikan di depan mata. Berbeda dengan beberapa pulau-pulau di Kepulauan Seribu yang pernah saya kunjungi, antara lain pulau Tidung, pulau Pari, pulau Untung Jawa.




Kagum dan gak menyangka rasa pesimis kini berubah optimis, bahwa menjadikan sebuah kampung menjadi objek wisata sekaligus percontohan kampung lestari sudah berjalan. Pada siapa saya harus berterimakasih? Tentu masyarakat dan instansi pendukung, karena tanpa kerjasama dan kesungguhan penggerak dan pendukung program lestari ini tak bisa berjalan baik.
Semoga program Kampung Berseri Astra (KBA) terus berkembang tak hanya 77 kampung tapi mencapai target 100 bahkan 1000 kampung lagi. Dan mendongkrak semangat bergerak bagi kampung-kampung lain. Bahwa semua ini bisa dilakukan dengan kesungguhan dan kemauan yang kuat.


Keesokan harinya, bangun lebih awal menjelajah pulau. Ingin menikmati matahari terbit, saya melihat kompas di handphone untuk mencari arah Timur, berjalan terus hingga bertemu gapura dari kayu, jangkar besi raksasa tertambat di depannya. Melewati loket dan membayar 5000 rupiah saja, saya langsung disuguhkan dengan jembatan kayu panjang dan disisi lainnya bentuk melingkar seperti labirin, diantaranya ditanami mangrove. Ternyata sudah banyak juga wisatawan yang hadir dilokasi ini. Karena memang sangat instagramable bagi pencinta social media. Tulisan Taman Nasional Kepulaun Seribu memikat mata. Sambil menyaksikan matahari bangun dari tidurnya, sayapun mengambil beberapa foto apik.

Penjaga gerbang yang baru tiba menyapa saya, dan berbincang sejenak, dan mengatakan ada penangkaran penyu disebelah sana, dengan antusias sayapun menyaksikan ratusan anak penyu sisik tampaknya jenis Eretmochelys imbricata umur beberapa minggu berenang-renang dalam ember dan bak penampungan. Program pelestarian lingkungan nyata adanya saya saksikan.



Saya sebagai turis lokal di pulau Pramuka kembali mengucapkan terimakasih bagi seluruh warga, Taman Nasional kepulauan Seribu dan PT. Astra International, bahwa program Kampung Berseri ini benar mewujudkan mimpi saya melihat kampung yang bersih, nyaman dan berkomitmen melestarikan lingkungan.
Comments
Keren mbak, semoga suatu saat bisa main ke sana 🙂
Author
makasih Ruindra, amiinn
Tempatnya enak banget ya mbak Rai, bersih juga dan lengkap dengan taman buat main anak-anak.
Author
iya ni jadi pengen kembali kemasa kecil hahaha, buat nongkrong juga seru ni sambil ngebaso hahaa